Sabtu, 05 Desember 2015

TDADP Chapter 9 [Bahasa Indonesia]

Karena author mengganti POVnya terlalu berlebihan, jadi chapter ini gua bikin jadi POV orang ketiga...

Kalau satu dua sih gapapa... ini diulang-ulang :v

__________________________________________________________________________________

Chapter 009: Nina si Pencuri (3)

Waktu disaat Yu biasanya mengumpulkan tanaman herbal, sekarang dia gunakan untuk memburu goblin.

Menggunakan pedang dan set jirah yang dia dapatkan dari Hage, pekerjaan ini pun jadi mudah. Dan apa yang paling terpenting adalah ukuran dari set perlengkapan berubah dengan sendirinya untuk menyesuaikan dengan pemakainya.

Namun memburu goblin hanyalah sebatas melempar batu dan membunuh mereka dari kejauhan. Sedangkan goblin yang ada di dekat bisa dengan mudah ditangani karena skill Swordmanship.

Setelah membunuh para goblin itu, dia mengumpulkan beberapa «Magic Stone». Kadang-kadang ketika monster terbunuh, mereka akan menjatuhkan «Magic Stone» Mereka. «Magic Stone» ini bisa digunakan nanti untuk menggerakkan (memberikan tenaga kepada) peralatan sihir. Dia juga tidak lupa untuk memotong telinga para goblin itu. Walaupun dia tidak bisa mendapatkan upah dari guild yang berada di desa ini karena guild tidak akan menerimanya, guild dari desa lain akan menerimanya.

“[Fireball].”

Yu juga berlatih menggunakan sihir namun kerusakan yang ditimbulkan masih sangat kecil. Wajah goblin itu terbakar dan dia mengembalikan mereka dengan [Heal] untuk mengambil telinga mereka. Kemudian dia menggunakan [Fireball] sekali lagi. ‘Waktu eksekusinya tidak begitu buruk,’ pikirnya.

Dia kemudian mencobanya sekali lagi tetapi di pertarungan berikutnya dia tidak bisa menggunakan [Fireball]. Ada masalah konsentrasi. Menyerang, bertahan dan menggunakan sihir secara bersamaan tidak berjalan dengan baik. Dia memutuskan untuk membunuh mereka hanya dengan memotong leher mereka saja.

“Kau sungguh kuat.”

Yu meningkatkan kewaspadaannya dari komentar tersebut. Aku melihat sekitar dan di sana ada Nina.

“Hei Yu! Bagaimana kau bisa menggunakan sihir dan pedang?”

Nina berdiri tiga meter jauhnya dari Yu. Ketika berburu di gunung, Yu selalu meningkatkan kewaspadaannya dan ketika menghadapi goblin, kewaspadaannya ditingkatkan lebih tinggi lagi.

‘Dari mana dia muncul,’ pikir Yu.

“Kau… Sejak kapan?”

Namun, ada masalah yang lebih mendesak. Lalu Yu melanjutkan perkataannya.

“Tolong maafkan aku dan lupakan sesuatu yang terjadi kemarin.”

“Aku sudah berada di sini sudah 1 jam penuh. Tentang kejadian kemarin, Stella sudah memberitahukannya padaku.”

‘Apa? Aku tidak menyadari keberadaannya selama satu jam?’ Yu membatin.

“Maafkan aku… setelah aku berbicara dengan nenek, aku baru tau apa yang sebenarnya terjadi. Dia menyuruhku untuk meminta maaf kepadamu.”

“Aku sungguh tidak ingin memaafkanmu, tetapi aku menghormati Stela. Namun aku akan memaafkanmu jika kau menjadi temanku.”

“Teman… kau dan aku? Ha… ha…”

Yu menatap Nina. Dia tidak peduli dengannya dan apa yang telah dia lakukan padanya.

Namun, Yu menghormati Stella. Hanya Stella seorang.

“Teman?”

Yu mengatakan itu dan dia melarikan diri lagi.

“Orang aneh! Orang aneh! Orang aneh! Apa yang Stella katakan padaku?”

Nina mengingat percakapannya dengan Stella. Percakapan itu dilakukan ketika Yu keluar rumah. Stella mencoba untuk meminta maaf kepada Nina.

“Baiklah, gunakan saja kesempatan ini untuk berteman dengannya.”

“Tetapi… dia telah… telah… apa yang harus kulaku kan? Huuuuu…”

Nina menangis dan dihibur oleh Stella. Stella dengan sabar berbicara dengannya dan menjelaskan situasi Yu. Dia juga meminta maaf, lagi dan lagi.

“Maafkan aku. Yu masih kekurangan nalar wajar dan sikapnya kadang terlihat buruk, tetapi dia tidak bermaksud untuk melakukan semua itu.”

Nina juga menyadari hal itu ketika dia melakukan hal memalukan itu kemarin, dia tidak terlihat bernafsu seperti lelaki kebanyakan.

“Yu pada dasarnya pemalu dan cenderung melakukan hal yang berlawanan dari apa yang dia maksud. Dia juga polos dan kadang-kadang pemarah. Tetappi bila kau mengenalnya, dia adalah bocah yang manis. Tolonglah jadi temannya. Semoga beruntung Nina-chan.”

Dihari setelah Yu bertemu Nina dan melarikan diri lagi, Yu kembali ke rumah. Di rumah, Stella menceritakan kisah tentang Nina kepada Yu, namun dia tidak mendengarkannya sama sekali.

Sejak Stella sudah membelikan peralatan yang Yu minta, dia bisa memulai pekerjaannya untuk membangun pemandian.

Dari hari itu, Nina selalu membuntuti Yu selama dua bulan. Ketika Yu sempat memeriksa status Nina, status-nya sudah meningkat.

_____

Jendela Status :
Nama : Nina Levers Ras : Manusia
Pekerjaan : Thief Level : 12
HP : 76 MP : 21
Kekuatan : 21 Kecepatan : 53
Tenaga : 21 Kecerdasan : 16
Sihir : 11 Keberuntungan : 22
Skill Pasif:
Dagger Mastery Lv. 1 Trap Search Lv. 1
Awareness Lv. 1 Silent Step *new* Lv. 1
Skill Aktif:
Steal Lv. 1 Disarm Trap Lv. 1
Stealth *new* Lv. 1 Stalking *new* Lv. 1
Skill Spesial:
Tidak ada


_____

Kecepatan Nina meningkat dan dia mendapatkan beberapa skill baru dari mengikuti Yu. Selagi Yu berusaha dengan keras untuk meningkatkan skill-skill miliknya, Nina mendapatkan beberapa skill dengan mudahnya.

“Hey… berhenti mengikutiku.”

“Apa? Kau sudah siap berteman denganku?”

“Berteman denganmu? Mengapa aku harus?”

“Pertama, meskipun kau membunuh goblin, kau tidak bisa menyerahkannya untuk quest. Aku akan melakukannya untukmu dan aku akan memberikanmu upah hasil jerih payahmu. Kedua, aku akan memperlihatkanmu sebuah gua dimana kau bisa menaikkan level-mu dan menghasilkan uang dengan lebih baik.”




‘Woah… cewe sapi ini benar-benar mempunyai ide yang bagus. Ada baiknya bila aku mendapatkan upah dari guild dan monster yang ada digua mungkin saja bisa memberikanku skill-skill baru,’ pikir Yu. Yu tidaklah begitu bodoh untuk menolak sesuatu yang hanya akan meberikannya manfaat.

“Oke, aku akan membuat party denganmu. Namun aku tidak mempercayaimu, Jadi jangan lakukan hal-hal yang aneh.”

Nina pun membalas dengan pipi agak sedikit merona.

“Bukan party. Kita akan berteman… dan… bila aku tak bisa menikah lagi… kau harus bertanggung jawab!”

“Apa?”
__________________________________________________________________________________
Chapter Sebelumnya Table of Content Chapter Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar