Kalau satu dua sih gapapa... ini diulang-ulang :v
__________________________________________________________________________________
Chapter 009: Nina si Pencuri (3)
Waktu disaat Yu biasanya mengumpulkan tanaman herbal,
sekarang dia gunakan untuk memburu goblin.
Menggunakan pedang dan set jirah yang dia dapatkan dari
Hage, pekerjaan ini pun jadi mudah. Dan apa yang paling terpenting adalah
ukuran dari set perlengkapan berubah dengan sendirinya untuk menyesuaikan
dengan pemakainya.
Namun memburu goblin hanyalah sebatas melempar batu dan
membunuh mereka dari kejauhan. Sedangkan goblin yang ada di dekat bisa dengan
mudah ditangani karena skill 【Swordmanship】.
Setelah membunuh para goblin itu, dia mengumpulkan
beberapa «Magic Stone». Kadang-kadang ketika monster terbunuh, mereka akan
menjatuhkan «Magic Stone» Mereka. «Magic Stone» ini bisa digunakan nanti untuk
menggerakkan (memberikan tenaga kepada) peralatan sihir. Dia juga tidak lupa
untuk memotong telinga para goblin itu. Walaupun dia tidak bisa mendapatkan
upah dari guild yang berada di desa
ini karena guild tidak akan
menerimanya, guild dari desa lain
akan menerimanya.
“[Fireball].”
Yu juga berlatih menggunakan sihir namun kerusakan yang
ditimbulkan masih sangat kecil. Wajah goblin itu terbakar dan dia mengembalikan
mereka dengan [Heal] untuk mengambil telinga mereka. Kemudian dia menggunakan
[Fireball] sekali lagi. ‘Waktu eksekusinya tidak begitu buruk,’ pikirnya.
Dia kemudian mencobanya sekali lagi tetapi di pertarungan
berikutnya dia tidak bisa menggunakan [Fireball]. Ada masalah konsentrasi.
Menyerang, bertahan dan menggunakan sihir secara bersamaan tidak berjalan
dengan baik. Dia memutuskan untuk membunuh mereka hanya dengan memotong leher
mereka saja.
“Kau sungguh kuat.”
Yu meningkatkan kewaspadaannya dari komentar tersebut.
Aku melihat sekitar dan di sana ada Nina.
“Hei Yu! Bagaimana kau bisa menggunakan sihir dan pedang?”
Nina berdiri tiga meter jauhnya dari Yu. Ketika berburu
di gunung, Yu selalu meningkatkan kewaspadaannya dan ketika menghadapi goblin,
kewaspadaannya ditingkatkan lebih tinggi lagi.
‘Dari mana dia muncul,’ pikir Yu.
“Kau… Sejak kapan?”
Namun, ada masalah yang lebih mendesak. Lalu Yu
melanjutkan perkataannya.
“Tolong maafkan aku dan lupakan sesuatu yang terjadi
kemarin.”
“Aku sudah berada di sini sudah 1 jam penuh. Tentang
kejadian kemarin, Stella sudah memberitahukannya padaku.”
‘Apa? Aku tidak menyadari keberadaannya selama satu jam?’
Yu membatin.
“Maafkan aku… setelah aku berbicara dengan nenek, aku
baru tau apa yang sebenarnya terjadi. Dia menyuruhku untuk meminta maaf
kepadamu.”
“Aku sungguh tidak ingin memaafkanmu, tetapi aku
menghormati Stela. Namun aku akan memaafkanmu jika kau menjadi temanku.”
“Teman… kau dan aku? Ha… ha…”
Yu menatap Nina. Dia tidak peduli dengannya dan apa yang
telah dia lakukan padanya.
Namun, Yu menghormati Stella. Hanya Stella seorang.
“Teman?”
Yu mengatakan itu dan dia melarikan diri lagi.
“Orang aneh! Orang aneh! Orang aneh! Apa yang Stella katakan
padaku?”
Nina mengingat percakapannya dengan Stella. Percakapan
itu dilakukan ketika Yu keluar rumah. Stella mencoba untuk meminta maaf kepada
Nina.
“Baiklah, gunakan saja kesempatan ini untuk berteman
dengannya.”
“Tetapi… dia telah… telah… apa yang harus kulaku kan? Huuuuu…”
Nina menangis dan dihibur oleh Stella. Stella dengan
sabar berbicara dengannya dan menjelaskan situasi Yu. Dia juga meminta maaf,
lagi dan lagi.
“Maafkan aku. Yu masih kekurangan nalar wajar dan
sikapnya kadang terlihat buruk, tetapi dia tidak bermaksud untuk melakukan
semua itu.”
Nina juga menyadari hal itu ketika dia melakukan hal
memalukan itu kemarin, dia tidak terlihat bernafsu seperti lelaki kebanyakan.
“Yu pada dasarnya pemalu dan cenderung melakukan hal yang
berlawanan dari apa yang dia maksud. Dia juga polos dan kadang-kadang pemarah.
Tetappi bila kau mengenalnya, dia adalah bocah yang manis. Tolonglah jadi
temannya. Semoga beruntung Nina-chan.”
Dihari setelah Yu bertemu Nina dan melarikan diri lagi,
Yu kembali ke rumah. Di rumah, Stella menceritakan kisah tentang Nina kepada
Yu, namun dia tidak mendengarkannya sama sekali.
Sejak Stella sudah membelikan peralatan yang Yu minta, dia
bisa memulai pekerjaannya untuk membangun pemandian.
Dari hari itu, Nina selalu membuntuti Yu selama dua
bulan. Ketika Yu sempat memeriksa status
Nina, status-nya sudah meningkat.
_____
Jendela Status : | |||
Nama : | Nina Levers | Ras : | Manusia |
Pekerjaan : | Thief | Level : | 12 |
HP : | 76 | MP : | 21 |
Kekuatan : | 21 | Kecepatan : | 53 |
Tenaga : | 21 | Kecerdasan : | 16 |
Sihir : | 11 | Keberuntungan : | 22 |
Skill Pasif: | |||
Dagger Mastery | Lv. 1 | Trap Search | Lv. 1 |
Awareness | Lv. 1 | Silent Step *new* | Lv. 1 |
Skill Aktif: | |||
Steal | Lv. 1 | Disarm Trap | Lv. 1 |
Stealth *new* | Lv. 1 | Stalking *new* | Lv. 1 |
Tidak ada
_____
Kecepatan Nina meningkat dan dia mendapatkan beberapa skill baru dari mengikuti Yu. Selagi Yu
berusaha dengan keras untuk meningkatkan skill-skill
miliknya, Nina mendapatkan beberapa skill
dengan mudahnya.
“Hey… berhenti mengikutiku.”
“Apa? Kau sudah siap berteman denganku?”
“Apa? Kau sudah siap berteman denganku?”
“Berteman denganmu? Mengapa aku harus?”
“Pertama, meskipun kau membunuh goblin, kau tidak bisa
menyerahkannya untuk quest. Aku akan
melakukannya untukmu dan aku akan memberikanmu upah hasil jerih payahmu. Kedua,
aku akan memperlihatkanmu sebuah gua dimana kau bisa menaikkan level-mu dan menghasilkan uang dengan lebih
baik.”
‘Woah… cewe sapi ini benar-benar mempunyai ide yang
bagus. Ada baiknya bila aku mendapatkan upah dari guild dan monster yang ada
digua mungkin saja bisa memberikanku skill-skill
baru,’ pikir Yu. Yu tidaklah begitu bodoh untuk menolak sesuatu yang hanya akan
meberikannya manfaat.
“Oke, aku akan membuat party denganmu. Namun aku tidak mempercayaimu, Jadi jangan lakukan
hal-hal yang aneh.”
Nina pun membalas dengan pipi agak sedikit merona.
“Bukan party.
Kita akan berteman… dan… bila aku tak bisa menikah lagi… kau harus bertanggung
jawab!”
“Apa?”
__________________________________________________________________________________
Chapter Sebelumnya | Table of Content | Chapter Selanjutnya |