Jumat, 04 Desember 2015

TDADP Chapter 8 [Bahasa Indonesia]

Nina datang~

__________________________________________________________________________________

Chapter 008: Nina si Pencuri (2)

[POV: Nina]

“Ugh! Ugh!”

Di bawah langit biru, suara gedebuk dan mengerang terdengar.

Namaku Nina Levers. Aku adalah seorang «Thief» dari desa Vivid. Aku menyadari seorang anak laki-laki dimulai dari sebulan yang lalu. Dia diperlakukan dengan buruk oleh para penduduk desa. Para penduduk desa melempar bebatuan kearahnya, mencoba untuk mengusirnya. Namun, saat ini tatapan matanya mengarah padaku. Karena skill Awreness milikku, aku menemukan namanya, Sato Yu. Tapi, itu tidak ada hubungannya denganku.

“Ugh! Ugh!” [TLN]

Aku datang ke desa ini setelah aku lari dari desa Vivid. Party yang aku masuki mencoba menyerangku di dungeon. Aku pikir mereka telah merencanakan semua ini dari awal, dilihat dari mata mereka yang penuh dengan nafsu. Menjadi «Adventurer» memaksaku  untuk erlibat dengan party, tetapi «Adventurer» berjenis kelamin perempuan sangat langka, jadi aku selalu saja bergabung dengan kelompok yang dipenuhi laki-laki. Hari itu, setelah aku baru saja melarikan, mereka menuduhku dan mengusirku dari desa. Kupikir aku mempunyai mata yang sama seperti anak lelaki ini saat itu.

Ugh… Aww!”

“Aku tahu betapa sakitnya diperlakukan dengan buruk.”


[POV: orang ketiga]

Hari ini, mereka bertemu lagi di sebuah jalan kecil.

“Apa kau ingin melihat nenek Stella?”

“Apa? Kau punya masalah?”

Yu mengingat bahwa orang-orang di guild membicarakan sesuatu tentang nenek Stella. Apakah mereka memeaksanya untuk bekerja. Apakah itu alasannya mengapa dia terlihat kelelahan? Atau dia melukai dirinya sendiri?

“Kau! Apa yang kau lakukan kepada nenek? Minta maaf sekarang!”

“Apa? Aku tak ingin melakukannya.”

Satu-satunya hal yang bisa membuat Yu marah besar adalah sesuatu yang melibatkan Stella. Dia mencintainya seperti dia mencintai neneknya sendiri.

Yu tidak peduli tentang perbedaan kekuatan mereka. Dia memegang pinggang Nina dan memelorotkan celananya.

“Apa? Apakah dia akan ‘menyerang’ku seperti para lelaki yang ada di desa Vivid?”

Nina terkejut. Dia tentu saja memiliki trauma karena ‘kejadian’ di desa Vivid.

“Karena nenek Stella bilang aku harus baik kepada perempuan, aku akan melakukan ini saja dulu.”

Yu mengerakkan tangannya dan menampar pantat Nina.

“Aduh!”

Kekuatan itu adalah kekuatan yang tak bisa dihasilkan oleh seorang anak-anak. Rasa sakit dan rasa malu, tak dapat ditahan.

“Hei cewe sapi. Aku akan bilang ini sekali lagi. Biarkan nenek Stella sendiri.”

Setelah itu, Yu lari secepat yang dia bisa.

“Kenapa dia memanggilku cewe sapi? Apa itu karena dadaku? Beraninya dia melakukan ini padaku. Aku akan membuatnya meminta maaf!”

Ketika Yu tiba dirumah, Stella bertanya tentang Nina. Ketika Yu menjelaskan apa yang telah terjadi.

“APA YANG KAU LAKUKAN?!”

Dia belajar sesuatu yang disebut ‘ketakutan’ dari Stella.

Setelah beberapa waktu berlalu, dia berbicara pada Stella dengan lemah.

“Nenek, aku ingin membeli gergaji, palu dan paku.”

Dia hars meminta kepadanya, itu karena para penduduk desa tidak mau menjual sesuatu kepadanya.

“Apa kau ingin membuat sesuuatu?”

“Iya, kau pasti akan senang.”

“Oh! Aku akan menantikannya.”

Dia masih mempunyai uang upah dari menumpulkan tanaman herbal, untuk saat ini dia ingin membuat rumah pemandian. Bila dia dapat mengakses air mengalir, itu akan membuatnya dengan mudah melatih skill Blacksmith nanti. Di sekitar daerah itu ada mata air jadi itu bukalah masalah yang besar.

Untuk meningkatkan skill Alchemy, dia perlu mempunyai bahan yang benar sebelum dia dapat membuat sebuah «Potion». Dia juga perlu mempelajari resep. Mengingat bahwa dia tidak punya caar untuk mendapatkan resep, dari besok hari, dia akan memburu goblin, berlatih sihir dan membuat pemandian.


__________________________________________________________________________________
Chapter Sebelumnya Table of Content Chapter Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar