Sabtu, 05 Desember 2015

TDADP Chapter 10 [Bahasa Indonesia]

Yay~ udah 10 chapter yang gua terjemahin dalam satu bulan terakhir ini~
Padahal sih maunya 3 kali sehari, tapi tugas masih ada sedikit, ahahaha...

Sebentar lagi minggu tenang, yay, mungkin gua bisa nge-flood chapter terjemahan TDADP~

BTW, selera penamaan author ini aneh, masa kakak beradik namanya Coco sama Nuts, Coconuts? srsly?

Bahkan kalau nama gua itu Nuts aja, gua bakalan gak terima.

__________________________________________________________________________________

Chapter 010: Nina si Pencuri (4)


Aku sekarang frustasi karena aku sedang berada dalam posisi merugikan. Meskipun aku memperoleh lebih dari yang aku pikirkan semula, berburu dengan keberadaan orang lain di sekitar terasa tidak nyaman. Namun upah dari quest telah masuk kantong sakuku dengan mudah.

Karena goblin kadang-kadang menculik manusia dan menghancurkan properti, quest untuk memburu mereka selalu tinggi. Untuk membunuh 10 goblin, aku bisa dapat 1 Silver Moon coin. Pemasukan sehari-hariku darii membunuh goblin adalah 3 Siler Moon coin.

Selain itu, aku sekarang berburu di dalam gua. Aku tidak mengetahui tentang hal ini sebelumnya bahkan bila aku sering ke daerah sekitar sini untuk mengumpulkan tanaman herbal. Tepat ini tidak seperti gua biasa. Gua ini adalah sebuah labirin atau dungeon.

Bila seseorang menjelajah tempat ini tanpa berhai-hati, mereka bisa jadi korban perangkap beracun yang bertebaran di sekitar. Hal ini akan menjadi bunuh diri bagiku bila aku masuk sendirian, tetapi dengan Nina di sini; dia bisa melucuti perangkap-perangkap itu.

Di dalam dungeon, tidak hanya goblin, tetapi juga ada Orc, War Bat, Goblin Soldier, dan Goblin Knight. Dan karena itulah aku bisa merampas skill-skill mereka. Status-ku naik secara drastis.

____

Jendela Status :
Nama : Yu Sato Ras : Manusia
Pekerjaan : Tidak ada Level : 8
HP : 52 MP : 63
Kekuatan : 16 Kecepatan : 23
Tenaga : 20 Kecerdasan : 29
Sihir : 16 Keberuntungan : 1
Skill Pasif:
Swordmanship *Lv. up* Lv. 2 Physical Strenght Up Lv. 3
Awareness *new* Lv. 3
Skill Aktif:
Body Enhance Lv. 2 Black Magic Lv. 1
White Magic Lv. 1 Sword Strike Lv. 1
Blacksmith *new* Lv. 1 Alchemy *new* Lv. 1
Skill Spesial:
Unknown World Magic Eyes Lv. 2 Depriver Lv. 1

____

Swordmanship dapat bertambah dari Goblin Soldier, Physical Strenght Up dari Orc, dan Awareness dari War Bat.

Karena aku mendapatkan Awareness Nina tidak bisa lagi dengan mudah membuntutiku. Dari satu buan ini, aku mendapatkan lebih banyak dari yang kuinginkan.

“Ide yang bagus untuk bergabung satu tim bersamamu.”

“Lihatkan? Apa kataku!”

“Itu mungkin tak masalah jika aku membuat tim dengan orang lain.”

“Kau!... Hmph…”

Nina kemudian cemberut.

Namun aku tak mungkin bergabung dengan party orang lain. Aku tak percaya pada mereka. Aku juga masih belum percaya dengan Nina.

Dalam satu bulan, 80% dari pemandian sudah selesai. Tak akan lama lagi aku bisa menyelesaikannya. Walaupun untuk mendapatkan kayu darihutan itu mudah, tetapi merancang dan merakitnya itu lain halnya lagi. Dalam satu bulan ini, tak ada peningkatan di skill Blacksmith dan Alchemy sama sekali. Apakah kesulitan untuk meningkatkan suatu skill adalah hal yang normal?

Ketika pemandian telah selesai, nenek Stella lah yang paling puas. Aku menambahkan plat besi dia bawah bak mandi supaya bak mandi tersebut bisa membuat air panas jika dipanaskan.

………

Ketika aku selesai membuat pemandian, aku mendengar seseorang bertengkar di dalam hutan. Aku menemukan Nina dan dua orang lain. Dua orang itu adalah Mishe bersaudara. Mereka dulu berada di party yang sama dengan Hage.

“Nina, maukah kau memberitahuku apa yang terjadi?”

“Mengapa aku harus?”

“Aku ingin kau mendengarkan kami. Kau tak ingin sesuatu terjadi pada bocah atau wanita tua itu kan?”

“Kau bahkan tidak tau dia bersembunyi di mana.”

“Kau pikir kami bodoh? Kau selalu pergi bersamanya tiap hari ke dalam gua ittu.”

“Kami tau Hage telah menghilang, bocah itu terlibat hal ini.”

____

Jendela Status :
Nama : Nuts Mishe Ras : Manusia
Pekerjaan : Tidak ada Level : 8
HP : 75 MP : 20
Kekuatan : 35 Kecepatan : 16
Tenaga : 41 Kecerdasan : 9
Sihir : 10 Keberuntungan : 7
Skill Pasif:
Spear Mastery Lv. 1
Skill Aktif:
Body Enhance Lv. 2 Spear Strike Lv. 1
Skill Spesial:
Tidak ada -

____

Jendela Status :
Nama : Coco Mishe Ras : Manusia
Pekerjaan : Tidak ada Level : 9
HP : 81 MP : 13
Kekuatan : 50 Kecepatan : 13
Tenaga : 47 Kecerdasan : 9
Sihir : 13 Keberuntungan : 7
Skill Pasif:
Axe Mastery Lv. 1
Skill Aktif:
Body Enhance Lv. 2 Axe Cleave Lv. 1
Skill Spesial:
Tidak ada -

____

Hanya dengan melihat status mereka, Nina tidak punya masalah untuk lari.

*Bam*

Dengan suara itu, Nina jatuh ketanah, dia mimisan.

Kenapa dia hanya terbaring seperti orang bodoh?

“Bila kau tidak ingin memberitahu kami, maka kau bisa saja tetap diam.”

“Tak ada seorangpun yang tau apa yang terjadi bukan?”

Mishe bersaudara tersenyum dengan mata dipenuhi hawa nafsu.

“Kenapa kau melindungi bocah itu?”

Mereka bertanya sambil menendangnya.

“Tidak ada untungnya kan?”

Nina hanya melingkar di sana dengan wajah yang dipeuhi dengan darah.

“Hahaha… kakak, dia tidak melawan. Kita bisa melakukan ‘itu’ kepadanya.”

Mereka mencoba merobek jirah kulit milik Nina.

“Tolong… hentikan…” Nina menangis dan bergemetar ketika dia mengatakan itu.

“Jangan khawatir. Kami akan pastikan kau akan mendapatkan banyak sekali cinta.”

“Hanya dengarkan kami dan jadilah gadis yang penurut.”

Tiba-tiba, dua bersaudara itu merasakan rasa haus darah dari belakang. Mereka dengan cepat mengambil tombak dan kapak milik mereka dan menyapkan diri.

Rasa haus darah itu berasa dariku; aku sedang menmegang sebuah «Long Sword» di tangannya.

“Yu… kenapa?”

Nina tidak percaya kalau aku datang menyelamatkan dirinya.

“Aku hanya kebetulan lewat.”

“Ooh… lihat apa yang kita dapatkan disini. Kau tidak bisa lari sekarang,” ujar Coco.

“Kau… «Long Sword» dan «Leather Armour»! Itu milik Hage!”

Nuts berteriak kearahku, selagi Coco yang marah menerjangku.

“Bocah busuk ini, Nina keparat! Aku akan membunuh kalian!”

Aku tidak goyah. Aku mengaktifkan Sword Strike. Skill ini adalah skill yang menyerang dua kali. Aku mengincar leher dan perut.

*klang*

Serangan kearah perut ditepis dengan menggunakan kapak, tetapi serangan kearah leher adalah hal yang tak terduga. Darah mengucur keluar dari potongan bersih, dan setelah itu tubuh Coco jatuh.

“Kau! Itu adalah Sword Strike! Kenapa kau bisa menggunakannya, Kau bahkan tidak menggunakan kuda-kuda sebelum mengaktifkannya.”

Nuts belum sembuh dari rasa syoknya. Saudaranya terbunuh di depan matanya oleh seorang bocah yag menggunakan skill.

Namun aku bukanlah orang yang penyabar. Aku mendekatinya dan mengayunkan pedangku kebawah. Nuts secara refleks mencoba untuk menangkis serangan itu, namun tombak bukanlah senjata yang digunakan untuk menepis atau menangkis serangan.

“Tunggu… tunggu!”

Nuts mengucapkan hal tersebut ketika pedangku membelah tombaknya dan tertanam di kepalanya.

“Yu… Yu…”

Nina berpegang erat kepadaku ketika aku mengeluarkan kain untuk menyapu wajahnya.

“Kenapa kau tidak lari? Kenapa kau tak melawan?”

“Kau tau… aku punya trauma terhadap laki-laki. Aku benci mereka!”

Aku kemudian tertawa.

“Kau tau? Aku yang menyelamatkanmu ini juga laki-laki.”

“Itu tidak dihitung!” Dia cemberut.

Aku dan dia terdiam, kemudian Nina tersenyum. Aku pun kebingungan.

“Kenapa kau bisa tersenyum ketika berada di situasi seperti ini?”

“Karena…”

“Apa?”

“Kau datang untuk menyelamatkanku.”

“Kita kan teman… jadi wajar kalau aku menolongmu.”

Ketika aku mengatakan itu, ujung mulutku pun melengkung sedikit keatas.

__________________________________________________________________________________
Chapter Sebelumnya Table of Content Chapter Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar