Padahal sih maunya 3 kali sehari, tapi tugas masih ada sedikit, ahahaha...
Sebentar lagi minggu tenang, yay, mungkin gua bisa nge-flood chapter terjemahan TDADP~
BTW, selera penamaan author ini aneh, masa kakak beradik namanya Coco sama Nuts, Coconuts? srsly?
Bahkan kalau nama gua itu Nuts aja, gua bakalan gak terima.
__________________________________________________________________________________
Chapter 010: Nina si Pencuri (4)
Aku sekarang frustasi karena aku sedang berada dalam
posisi merugikan. Meskipun aku memperoleh lebih dari yang aku pikirkan semula,
berburu dengan keberadaan orang lain di sekitar terasa tidak nyaman. Namun upah
dari quest telah masuk kantong sakuku
dengan mudah.
Karena goblin kadang-kadang menculik manusia dan
menghancurkan properti, quest untuk
memburu mereka selalu tinggi. Untuk membunuh 10 goblin, aku bisa dapat 1 Silver
Moon coin. Pemasukan sehari-hariku darii membunuh goblin adalah 3 Siler Moon coin.
Selain itu, aku sekarang berburu di dalam gua. Aku tidak
mengetahui tentang hal ini sebelumnya bahkan bila aku sering ke daerah sekitar
sini untuk mengumpulkan tanaman herbal. Tepat ini tidak seperti gua biasa. Gua
ini adalah sebuah labirin atau dungeon.
Bila seseorang menjelajah tempat ini tanpa berhai-hati,
mereka bisa jadi korban perangkap beracun yang bertebaran di sekitar. Hal ini
akan menjadi bunuh diri bagiku bila aku masuk sendirian, tetapi dengan Nina di sini;
dia bisa melucuti perangkap-perangkap itu.
Di dalam dungeon,
tidak hanya goblin, tetapi juga ada Orc, War Bat, Goblin Soldier, dan Goblin
Knight. Dan karena itulah aku bisa merampas skill-skill
mereka. Status-ku naik secara drastis.
____
Jendela Status : | |||
Nama : | Yu Sato | Ras : | Manusia |
Pekerjaan : | Tidak ada | Level : | 8 |
HP : | 52 | MP : | 63 |
Kekuatan : | 16 | Kecepatan : | 23 |
Tenaga : | 20 | Kecerdasan : | 29 |
Sihir : | 16 | Keberuntungan : | 1 |
Skill Pasif: | |||
Swordmanship *Lv. up* | Lv. 2 | Physical Strenght Up | Lv. 3 |
Awareness *new* | Lv. 3 | ||
Skill Aktif: | |||
Body Enhance | Lv. 2 | Black Magic | Lv. 1 |
White Magic | Lv. 1 | Sword Strike | Lv. 1 |
Blacksmith *new* | Lv. 1 | Alchemy *new* | Lv. 1 |
Skill Spesial: | |||
Unknown World Magic Eyes | Lv. 2 | Depriver | Lv. 1 |
____
【Swordmanship】 dapat bertambah dari Goblin
Soldier, 【Physical Strenght Up】 dari Orc, dan 【Awareness】 dari War Bat.
Karena aku mendapatkan 【Awareness】 Nina tidak bisa lagi dengan
mudah membuntutiku. Dari satu buan ini, aku mendapatkan lebih banyak dari yang
kuinginkan.
“Ide yang bagus untuk bergabung satu tim bersamamu.”
“Lihatkan? Apa kataku!”
“Itu mungkin tak masalah jika aku membuat tim dengan
orang lain.”
“Kau!... Hmph…”
Nina kemudian cemberut.
Namun aku tak mungkin bergabung dengan party orang lain. Aku tak percaya pada
mereka. Aku juga masih belum percaya dengan Nina.
Dalam satu bulan, 80% dari pemandian sudah selesai. Tak akan
lama lagi aku bisa menyelesaikannya. Walaupun untuk mendapatkan kayu darihutan
itu mudah, tetapi merancang dan merakitnya itu lain halnya lagi. Dalam satu
bulan ini, tak ada peningkatan di skill
【Blacksmith】
dan 【Alchemy】
sama sekali. Apakah kesulitan untuk meningkatkan suatu skill adalah hal yang
normal?
Ketika pemandian telah selesai, nenek Stella lah yang
paling puas. Aku menambahkan plat besi dia bawah bak mandi supaya bak mandi
tersebut bisa membuat air panas jika dipanaskan.
………
Ketika aku selesai membuat pemandian, aku mendengar
seseorang bertengkar di dalam hutan. Aku menemukan Nina dan dua orang lain. Dua
orang itu adalah Mishe bersaudara. Mereka dulu berada di party yang sama dengan Hage.
“Nina, maukah kau memberitahuku apa yang terjadi?”
“Mengapa aku harus?”
“Aku ingin kau mendengarkan kami. Kau tak ingin sesuatu
terjadi pada bocah atau wanita tua itu kan?”
“Kau bahkan tidak tau dia bersembunyi di mana.”
“Kau pikir kami bodoh? Kau selalu pergi bersamanya tiap
hari ke dalam gua ittu.”
“Kami tau Hage telah menghilang, bocah itu terlibat hal
ini.”
____
Jendela Status : | |||
Nama : | Nuts Mishe | Ras : | Manusia |
Pekerjaan : | Tidak ada | Level : | 8 |
HP : | 75 | MP : | 20 |
Kekuatan : | 35 | Kecepatan : | 16 |
Tenaga : | 41 | Kecerdasan : | 9 |
Sihir : | 10 | Keberuntungan : | 7 |
Skill Pasif: | |||
Spear Mastery | Lv. 1 | ||
Skill Aktif: | |||
Body Enhance | Lv. 2 | Spear Strike | Lv. 1 |
Skill Spesial: | |||
Tidak ada | - |
____
Jendela Status : | |||
Nama : | Coco Mishe | Ras : | Manusia |
Pekerjaan : | Tidak ada | Level : | 9 |
HP : | 81 | MP : | 13 |
Kekuatan : | 50 | Kecepatan : | 13 |
Tenaga : | 47 | Kecerdasan : | 9 |
Sihir : | 13 | Keberuntungan : | 7 |
Skill Pasif: | |||
Axe Mastery | Lv. 1 | ||
Skill Aktif: | |||
Body Enhance | Lv. 2 | Axe Cleave | Lv. 1 |
Skill Spesial: | |||
Tidak ada | - |
____
Hanya dengan melihat status
mereka, Nina tidak punya masalah untuk lari.
*Bam*
Dengan suara itu, Nina jatuh ketanah, dia mimisan.
Kenapa dia hanya terbaring seperti orang bodoh?
“Bila kau tidak ingin memberitahu kami, maka kau bisa
saja tetap diam.”
“Tak ada seorangpun yang tau apa yang terjadi bukan?”
Mishe bersaudara tersenyum dengan mata dipenuhi hawa
nafsu.
“Kenapa kau melindungi bocah itu?”
Mereka bertanya sambil menendangnya.
“Tidak ada untungnya kan?”
Nina hanya melingkar di sana dengan wajah yang dipeuhi
dengan darah.
“Hahaha… kakak, dia tidak melawan. Kita bisa melakukan ‘itu’
kepadanya.”
Mereka mencoba merobek jirah kulit milik Nina.
“Tolong… hentikan…” Nina menangis dan bergemetar ketika
dia mengatakan itu.
“Jangan khawatir. Kami akan pastikan kau akan mendapatkan
banyak sekali cinta.”
“Hanya dengarkan kami dan jadilah gadis yang penurut.”
Tiba-tiba, dua bersaudara itu merasakan rasa haus darah
dari belakang. Mereka dengan cepat mengambil tombak dan kapak milik mereka dan
menyapkan diri.
Rasa haus darah itu berasa dariku; aku sedang menmegang
sebuah «Long Sword» di tangannya.
“Yu… kenapa?”
Nina tidak percaya kalau aku datang menyelamatkan
dirinya.
“Aku hanya kebetulan lewat.”
“Ooh… lihat apa yang kita dapatkan disini. Kau tidak bisa
lari sekarang,” ujar Coco.
“Kau… «Long Sword» dan «Leather Armour»! Itu milik Hage!”
Nuts berteriak kearahku, selagi Coco yang marah
menerjangku.
“Bocah busuk ini, Nina keparat! Aku akan membunuh kalian!”
Aku tidak goyah. Aku mengaktifkan 【Sword
Strike】. Skill ini adalah skill
yang menyerang dua kali. Aku mengincar leher dan perut.
*klang*
Serangan kearah perut ditepis dengan menggunakan kapak,
tetapi serangan kearah leher adalah hal yang tak terduga. Darah mengucur keluar
dari potongan bersih, dan setelah itu tubuh Coco jatuh.
“Kau! Itu adalah 【Sword Strike】! Kenapa kau bisa menggunakannya,
Kau bahkan tidak menggunakan kuda-kuda sebelum mengaktifkannya.”
Nuts belum sembuh dari rasa syoknya. Saudaranya terbunuh
di depan matanya oleh seorang bocah yag menggunakan skill.
Namun aku bukanlah orang yang penyabar. Aku mendekatinya
dan mengayunkan pedangku kebawah. Nuts secara refleks mencoba untuk menangkis
serangan itu, namun tombak bukanlah senjata yang digunakan untuk menepis atau
menangkis serangan.
“Tunggu… tunggu!”
Nuts mengucapkan hal tersebut ketika pedangku membelah
tombaknya dan tertanam di kepalanya.
“Yu… Yu…”
Nina berpegang erat kepadaku ketika aku mengeluarkan kain
untuk menyapu wajahnya.
“Kenapa kau tidak lari? Kenapa kau tak melawan?”
“Kau tau… aku punya trauma terhadap laki-laki. Aku benci
mereka!”
Aku kemudian tertawa.
“Kau tau? Aku yang menyelamatkanmu ini juga laki-laki.”
“Itu tidak dihitung!” Dia cemberut.
Aku dan dia terdiam, kemudian Nina tersenyum. Aku pun
kebingungan.
“Kenapa kau bisa tersenyum ketika berada di situasi
seperti ini?”
“Karena…”
“Apa?”
“Kau datang untuk menyelamatkanku.”
“Kita kan teman… jadi wajar kalau aku menolongmu.”
Ketika aku mengatakan itu, ujung mulutku pun melengkung
sedikit keatas.
__________________________________________________________________________________
Chapter Sebelumnya | Table of Content | Chapter Selanjutnya |