Selasa, 17 November 2015

TDADP Chapter 5 [Bahasa Indonesia]

Deprive~ Deprive~ Depriving~ Deprived~ Depriver~ Deprivator~

:" Kalau dibahasa Indonesia-in, agak aneh, wahahaha

__________________________________________________________________________________

Chapter 005: Merampas dari sang Perampas

“Bagaimana? Bagaimana rasanya tinjuku?”

Hage tertawa sambil mengirimkan tinjunya kearah perutku.

“Ugh…”

Aku melingkar sambil memegang perutku, Hage kemudian melanjutkannya dengan menendangku. Aku menggunakan Body Enhance untuk mengurangi rasa sakit dan kerusakan yang aku terima, Sepertinya Hage tidak sadar sama sekali kalau aku menggunakan skill itu.

Di dunia ini, ada orang-orang seperti dia. Orang-orang yang sedikit saja punya kekuatan dan menggunakannya untuk mengangu orang lain. Kenapa aku masih bisa merasa tenang? Itu karena hutang ayah tiriku, aku sering mendapatkan perlakuan kejam dari penagih hutang. Kekerasan, kekerasan telah menjadi temanku. Aku telah terbiasa dengan siksaan. Bahkan di dunia lain, aku masih saja terperangkap di posisi ini.

Aku tak bisa melawan. Aku tak punya senjata dan perbedaan kekuatan kami terlalu besar. Dia memegang leherku dan membisikkan sesuatu ketelingaku. “Kau tau kenapa aku melakukan ini?”

“Kenapa?” Aku tak tau apa alasan dia.

“Kau tau, kami mengijinkanmu untuk mengumpulkan beberapa tanaman herbal tapi bukankah kau menyalah artikan kebaikan kami?”

Orang-orang yang berasal dari party-nya pun bergabung.

“Jangan salah, Kami tak pernah berpikir bahwa kau adalah salah satu dari kami.”

“Rambut hitammu, para penduduk desa menganggapnya sebagai pertanda buruk. Dan mata hitammu, membuatku kesal saja.”

“Apa kau pikir kau bisa melanjutkan hidupmu disini?”

“Bagaimana dengan Stella? Kami tidak ingin hal buruk terjadi padanya karena kau.”

Bahkan paman gendut itu ikut mengangguk.

Beginikah para penduduk desa menganggapku?

Orang asing… pertanda buruk… orang yang tak diinginkan…

“Apakah kami perlu mengusirmu bersama nenek tua itu?” Hage mengatakan itu padaku.

“Bila kau tak ingin hal itu terjadi, kau harus tetap mengumpulkan tanaman herbal dan menyerhkannya ke desa setiap hari. Tentu saja kau tak perlu menunggu bayaranmu.”

Ada apa ini? Pada awalnya dia mengancamku kemudian dia ingin aku bekerja tanpa dibayar? Mereka bisa mengambil uangku, tapi… mengambilku nenek Stella dariku… dia adalah satu-satunya orang yang kupunya bahkan dia mengasuhku seperti anaknya sendiri.

Apakah para penduduk desa ingin aku merasakan penderitaan?

Tidak! Aku benci jadi orang yang selalu dirampas. Aku tak ingin merasakannya lagi! Aku benci! Benci!

Ada rasa sakit yang menyerang kepalaku. Aku seperti ingin mati karena rasa sakitnya.

Aku bisa melihatnya di matanya Hage.

Mereka sama seperti penagih hutang itu.

Mata yang ingin membuatku menderita?

Hage kembali menghajarku.

Akankah aku menjadi orang yang menderita? Tidak! Aku tak ingin menjadi orang yang menderita.

Aku ingin dia yang merasakannya, bukan aku.

Aku ingin dia merasakan perasaan menjadi orang yang menderita.

Kepalaku sakit sekali ketika aku melihat status milik Hage.

____

Jendela Status :
Nama : Hage Potch Ras : Manusia
Pekerjaan : Warrior Level : 10
HP : 96 MP : 16
Kekuatan : 46 Kecepatan : 12
Tenaga : 51 Kecerdasan : 7
Sihir : 8 Keberuntungan : 6
Skill Pasif :
Physical Strenght Up Lv. 1
Skill Aktif :
Sword Strike Lv. 1 Body Enhance Lv. 1
Skill Spesial :
Tidak ada
____

Tunggu… Skill Swordmanship-nya hilang….

Aku mencoba melihat statusku sendiri.

____

Jendela Status :
Nama : Yu Sato Ras : Manusia
Pekerjaan : Tidak ada Level : 1
HP : 1/11 MP : 3/8
Kekuatan : 3 Kecepatan : 4
Tenaga : 5 Kecerdasan : 22
Sihir : 2 Keberuntungan : 1
Skill Pasif:
Swordmanship *new* Lv. 1
Skill Aktif:
Body Enhance Lv. 1
Skill Spesial:
Unknown World Magic Eyes Lv. 2 Depriver *new* Lv. 1
____

Apa ini…

Huh…

“Ahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha”

Aku tak merasakan tubuhku kesakitan lagi.

“Bocah ini… Dia membuatku jijik! Apakah dia terlalu banyak kena hajar sehingga dia jadi gila? Hmph, aku sekarang tak tertarik lagi.”

Hage berhenti menghajarku dan dia pergi dengan party-nya.

Aku terbaring dengan badan menggigil, bukan karena aku terluka. Namun itu karena aku merasa bersemangat. Dari orang yang selalu dirampas, apakah aku berhasil jadi perampas?

Sepengetahuanku, hal ini adalah seperti orang yang selalu kehilangan sesuatu karena dirampas. Dan dia sekarang menjadi orang yang merampas kepunyaan seseorang. Gelar ini adalah gelar untuk seseorang yang merampas dari orang yang tak punya apa-apa… Mungkin seperti itu… Dan kekuatannya menjadi kekuatan mengambil dari seseorang… Aku tak tau jika kekuatan ini bekerja pada keterampilan skill aku akan mencari tahunya nanti…

Jadi, dari korban menjadi pelaku. Dari yang dirampas menjadi perampas.

__________________________________________________________________________________
Chapter Sebelumnya Table of Content Chapter Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar